Dalam naskah ini ditampilkan perbandingan antara dua algoritma dekomposisi standar yang digunakan untuk pemampatan data citra. Dua algoritma dekomposisi standar yang dimaksud adalah yang dimiliki Haar dan Riyad. Dalam naskah ini, diperkenalkan suatu algoritma baru yang akan digunakan untuk memampatkan data citra. Algoritma ini pada hakikatnya adalah modifikasi atas algoritma dekomposisi standar yang dibuat oleh Haar. Algoritma dekomposisi standar Haar memiliki kelemahan yang hanya dapat digunakan untuk citra-citra yang berukuran 2n (dengan n = 1,2,3,…), yang berarti citra-citra tersebut harus berukuran genap. Algoritma baru yang disebut dengan dkriyad2002 (singkatan untuk dekomposisi standar Riyad tahun 2002) dapat mengatasi kelemahan tersebut. Algoritma baru ini dapat digunakan untuk citra berukuran genap dan gasal. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa algoritma baru ini dalam prosesnya lebih hemat flops (floating point operations), sehingga waktu proses dekomposisinya menjadi lebih singkat.
Blog Stats
- 16,890 hits
Link ke Editor dan Penulis
- Ahmad Hoirul Basori
- Ahmad Saudi Samosir
- Anton Setiawan H
- Assoc. Prof. Daut Daman
- Balza Achmad
- Bambang Sugiantoro
- Cuk Supriyadi Ali Nandar
- Darlis Herumurti
- Dhidik Prastiyanto
- Dr. Adit Kurniawan
- Dr. Ahmad Ashari
- Dr. Armein Z.R. Langi
- Dr. Bambang Riyanto
- Dr. H. Kirbani Sri Brotopuspito
- Dr. Hariyadi Soetedjo
- Dr. Henry Nasution
- Dr. Hoga Saragih
- Dr. Jazi Eko Istiyanto
- Dr. Kuspriyanto
- Dr. Makbul Anwari
- Dr. Mochammad Rivai
- Dr. Titon Dutono
- Eko Aribowo
- F. Eko Wismo Winarto
- Fatchul Arifin
- Imam Riadi
- Iswanjono
- Kartika Firdausy
- Margi Sasono
- MhD. Facta
- Muchlas
- Mushlihudin
- Noor Akhmad S
- Prof. Dr. Adhi Susanto
- Prof. Dr. H. Rohani J Widodo
- Prof. Dr. Prayoto
- Prof. Dr. Taufik
- Prof. Dr. Thomas Sri Widodo
- Prof. Dr. Toshihiro Kita
- Prof. Dr. Werner Henkel
- Rizal Isnanto
- Sunardi
- Tole Sutikno
- Tri Budi Santoso
Leave a comment
Comments feed for this article